Setiap tahun dari penanggalan islam ( Hijriyah ). Kita bertemu satu hari besar khususnya untuk umat islam yaitu Maulid Nabi Muhammad SAW. Setiap tanggal 12 Rabiul Awal kita memperingati hari kelahiran nabi Muhammad dengan berbagai acara keagamaan seperti pembacaan syair Barzanji, Shalawat, Pengajian maupun siraman rohani. Peringatan maulid nabi Muhammad ini dimaksudkan agar kita senantiasa mengingat akan lahirnya nabi besar kita Muhammad SAW, yang telah memberi contoh teladan bagi kehidupan manusia hingga akhir zaman. Menjadi perantara petunjuk Allah yang terkandung dalam Al-Qur'an bagi umat manusia. Membentuk segi akhlak dan pola kehidupan yang terkandung dalam assunah sebagai panduan menjalankan kehidupan yang baik.
Ada berbagai kegiatan yang dilakukan di masyarakat khususnya di Indonesia, Untuk menyambut peringatan maulid nabi Muhammad SAW yang dijadikan tradisi dari tahun ke tahun.
* Bungo Lado
Tradisi menyambut maulid nabi yang cukup unik di Padang Pariaman. Tradisi ini dinamakan Bungo Lado yang dalam bahasa Indonesia artinya bunga cabai. Masing-masing dusun membuat pohon hias dengan daun uang kertas dari berbagai nominal, yang akan dikumpulkan dan disumbangkan untuk pembangunan rumah ibadah. Tradisi ini dimaksudkan sebagai rasa syukur atas rejeki yang Allah limpahkan kepada mereka yang diumpamakan sebagai bungo lado yang tumbuh dan berbuah.
* Muludhen
Tradisi menyambut maulid nabi Muhammad SAW yang cukup unik ini terjadi di Madura Jawa Timur. Muludhen dilakukan disetiap mesjid. Para laki-laki membaca barzanji dan shalawat serta mendengarkan siraman rohani. Sedangkan para ibu menyiapkan hidangan berupa tumpeng-tumpeng yang disetiap sisinya dikelilingi oleh makanan instant dan uang tunai.
* Keresen
Di dusun Mangelo Mojokerto Jawa Timur juga mempunyai tradisi unik menyambut maulid nabi Muhammad SAW. Masyarakat setempat berebut pakaian dan hasil bumi yang ditempatkan di pohon keres sebagai wujud dari rasa terima kasih kepada Allah.
* Kirab Ampyang
Masyarakat Loram Kulon Jati Kudus Jawa Tengah memiliki tradisi mengarak nasi dan kerupuk yang dinamakan Kirab Ampyang. Tradisi ini dilakukan oleh Ratu Kalinyamat dan Sultan Hadirin. Kirab Ampyang ini dilakukan didepan mesjid wali. Setelah selesai didoakan nasi ampyang ini dibagikan ke warga.
* Grebeg Mulud
Tradisi Grebeg Mulud ini sebagai peringatan maulid nabi Muhammad SAW yang dilakukan di keraton Yogyakarta dan Surakarta (Solo). Abdi keraton membawa gunungan nasi yang diiring ke mesjid agung. Gunungan ini biasanya menjadi rebutan warga yang diyakini akan membawa berkah untuk mereka.
* Ngalungsur Pusaka
Di kampung Godog kecamatan Karangpawitan Garut. Setiap datangnya maulid nabi barang-barang pusaka peninggalan Sunan Rohmat atau Kian Santang dicuci dan dibersihkan dengan bunga dan minyak wangi.
* Panjang Jimat
Keraton Cirebon juga punya tradisi di setiap datangnya maulid nabi Muhammad SAW. Ribuan orang datang ke keraton pada tanggal 12 Rabiul Awal untuk melihat prosesi Panjang Jimat yaitu arak-arakan kirab benda pusaka dari bangsal Purbayaksa ke mesjid agung Kanoman. Biasanya tradisi ini dimulai setelah lonceng gajah mungkur dibunyikan 9 kali sekitar pukul 9 malam yang dipimpin oleh Pangeran Patih Keraton Kanoman.
Dan masih banyak tradisi lain yang tersebar di nusantara dalam menyambut datangnya maulid nabi Muhammad SAW.